Ngapain??

Ngapain??  

Saudara saya sesama mahasiswa di kota sebrang pernah bilang seperti ini. Ngapain galang2 dana buat negara lain!  Ngapain aksi2 gak penting ! Kalo mau jihad kesana aja ke palestine! Mikirin negara sendiri aja ! Sudah kenyang rasanya ketika kami aliansi mahasiswa berusaha tidak tinggal diam, turun ke jalan2 menggalang dana, menyuarakan bungkamnya dunia ketika saudara2 kami sesama muslim di palestine, Suriah, aleppo, ghouta dll, sedang tertindas, terbantai, terjajah. Sekarang? 

Darrr  !!!! Boomm Surabaya !!!! Di Indonesia ! (sebenarnya peristiwa ini bukan kali pertama).

Beberapa Korban meregang nyawa dengan kondisi tubuh berurai, hancur. Dan yang terboom adalah non muslim. Biadabnya pelaku memakai atribut muslim berdalih dia sedang jihad. Entah betulan muslim atau bagaimana asumsi netizen berbeda2 karena berita yang bertebaran sudah terbumbui hoax dll. Kembali ke pribadi masing2 bagaimana menyikapi dan mengonsumsi media sosial.

Jika tidak bijak menyikapi hal ini menjadikan sesama muslim  saling mencurigai, terserang virus pobia, saling maki. Mungkin segelintir orang semakin takut dengan keislamannya daripada jadi terduga yang muslim seakan menyembunyikan kemuslimannya. 

Ternyata oh ternyata negara kita Indonesia Raya yang katanya aman tentram sejahtera gemah ripah loh jinawi. Darurat terorisme. Bagaimana rasanya? Takut, tidak manusiawi, dimana2 terancam karena teror. Yang tidak ada urusan menjadi korban karena terduga. Sekarang masjid2 dijaga aparat, mau tarawih diperiksa, Nyaman kah dengan kondisi seperti ini? 

Ini hanya hal kecil bukan, lihatlah saudara muslim kita yang diseberang sana, bertahun2, setiap detik, jam, terbom bardir. Ramadhan ini negara mereka terancam, masjid2 hancur, buka puasa dengan serangan peluru. Dan kita setidaknya Ramadhan ini masih bisa ngabuburit, makan enak, tidur nyenyak, ibadah khusyuk, bukankah kita harus syukuri hal itu. 

Ah.. Saudaraku dimuka bumi ini sekiranya ada sesuatu yang tak bisa dihargai dengan uang, maka diantara jawabnya ialah berupa manisnya persaudaraan. Dan telah berduka bagi mereka yang masih memiliki rasa kemanusiaan dalam dirinya. Ini bukan perkara siapa dipihak siapa, bukan perkara siapa yang salah siapa yang benar, bukan perkara agama, suku, bangsa, dan keberbedaan, ini hanyalah perkara kemanusian. 

Tak perduli siapa dirimu, darimana asalmu dan apa pekerjaanmu, demi nama kemanusian perdamainan dunia sudah selayaknya kita perjuangkan bukan. Setidaknya kita juga menjadi bagian dari mereka meski hanya berbagi dengan sedikitnya harta. Sebagai bukti bahwa kita saudara mereka kan. Sebagai saksi teromantis peluh perjuangan mereka.Buka mata, buka hati, untuk negara kita untuk negara2 yang lain. mari saling perduli. 
Ya Allahu karim Allahummagfirly. 

*momentum aksi pemindahan kedubes Israel ke yerusalem bersama Fsldk, Kammi, IMM, Bem, dan Alumni ADK.

Aii 
Trenggalek, 20 mei 2018

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama