Nasib Al-Quds Terjamah


                        JERITAN AL QUDS !!

Whasington, Presiden Amerika Serikat (AS) Donal Trump, dalam pidatonya di gedung putih, Rabu (06/12/2017) , mengumumkan secara resmi pengakuan Al-Quds, ibukota bagi entitas zionis, Israel. Menurut Trump, dirinya juga memerintahkan pada kementerian Luar negeri  (Kemenlu) AS untuk memulai proses pemindahan kedutaan dari Tel Aviv ke Al-Quds yang terjajah. “ Aku telah memutuskan bahwa telah tiba saatnya, untuk mengumumkan secara resmi pengakuan Al-Quds ibukota bagi Israel,” katanya, seperti dilansir dari Aljazeera.net.

Trump juga menyebut keputusan ini telah sangat terlambat. Katanya,” Israel negara yang berkedaulatan, dan menjadi haknya untuk menetukan mana ibukotanya,” selain itu Trump juga memerintahkan pada kemenlu AS untuk memulai proses pemindahan kedaulatan dari Tel Aviv ke Al-Quds. “Proses akan dimulai segera, saat para arsitek memulai pembangunan gedung kedutaan yang baru, “ lanjutnya.

Selain itu, Trump juga menjamin keputusannya ini tidak akan mengubah komitmen AS untuk mewujudkan kesepakatan tetap antara rakyat Palestina dan Israel. Katanya “AS tidak mengambil keputusan akhir terkait batas-batas kedaulatan Israel,” terakhir, Trump juga mengumumkan wakilnya, Mike Pence, akan mengunjungi Timur Tengah dalam beberapa hari mendatang, “ untuk menegaskan komitmen AS terhadap para mitra disana dalam hal memerangi ekstremisme yang mengancam generasi mendatang, “ tutupnya. (DT/ Aljazeera)

AL Quds Terjamah  

Perlu kita ketahui bahwa kota Al Quds merupakan tempat yang sangat penting bagi kaum musimin, karna kota tersebut merupakan kota yang diberkahi oleh Allah, bahkan Nabi Muhammad Shalallahu alahi wassalam pernah menjadi imam sholat bagi para Nabi dan Rasul sebelumnya, yang menguatkan akan persatuan risalah dan sumber wahyu bagi mereka  semua.

Allah menjadikannya tempat suci dalam firman-Nya melalui lisan Nabi Musa- alahissalam”
“Hai kaumku, masukklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu,”  (QS: Al-Maidah : 21)

Permasalaan ini bukanlah permasalahan bangsa dan keturunan, namun permasalahan Tauhid dan Islam. Membela Al-Quds dan Al-Aqsha selalu menjadi isu bersama umat Islam meski aliran dan madzhab berbeda. Menekan Al-Quds berarti menekan syaraf paling sensitif di tubuh umat muslim yang bisa menyulut emosi dan harga dirinya.

Seperti yang sudah terlansir Aljazeera.Net bahwa Al-Quds sebentar lagi akan menjadi Ibukota Israel, dan sudah memulai poses pemindahakan kedaulatan. Penjajah Israel yang didukung penuh Presiden AS Donal Trump terus bercokol. Aksi ekspensi pemukiman warga Palestina, pembantaian, pengeboman, dan aksi perampasan wilayah Palestina tetap berlanjut. Warga Al Quds sendirian memegang bara api. Teriakan dan rintihan Al Quds semakin terasa bahkan menusuk umat muslim dan semakin mendidih. Namun Teriakan itu seakan telah terbungkam dan tidak ada yang mendengarnya. Seakan orang terbiasa dengan rintihan dan tidak menjadi berita pentig, penyulut emosi dan pendorong. Banyak orang mungkin terbiasa dengan dengan berita yang sama yang mengenaskan tentang Al-Quds untuk jangka yang panjang. Barangkali dari kita masih disibukkan dengan masalah lokal dan regional. Mungkin sebagian lagi mengecam perpecahan di Palestina.

Adakah hak tanah Palestina untuk kaum Yahudi? Sebenarnya mereka tidak berhak atas tanah Palestina, Tidak juga hak secara agama, juga tidak ada hak yang pertama kali bertempat tinggal di sana dan kepemilikan tanah. Jadi mereka sebenarnya merampas dan melampaui batas.

Barangkali inilah faktor atau sebagiannya yang menjadikan jeritan Al-Quds tertahan. Namun yang terpenting bahwa semua pihak harus menyadari bahwa proyek zionis untuk yahudisasi Al-Quds tetap berjalan dengan sangat intensif dan terus teroganisir. Mereka akan menciptakan status baru dilapangan dan berusaha membuat gambaran manipulatif  baru terhadap Al-Quds yang bertentangan dengan indentitas Al-Quds sebagai milik Islam. Jeritan Al-Quds sangatlah lebih keras namun masih banyak telinga umat muslim yang tertutup lumpur.

Adapun hasil akhir umat muslim pun telah mengetahui bahwa orang-orang Yahudi juga paham akan hal itu, yakni imbalan bagi oramg-orang yang bertaqwa dan bala tentara Allah akan mendapat kemenangan, dan bagi orang-orang yang dzalim sama sekali akan tidak mersakan kenikmatan, tidak akan mengenyam rasa aman, tentram, karna dia akan merasa kurang dan tidak puas dengan apa yang sudah diraihnya. Akan tetapi mereka akan merasakan ketakutan, ketidak amanan, kegelisahan, kehinaan, dan celaan. Sampai suatu hari kaum muslimin akan kembali berjaya dengan agama Allah dan syariat yang akan tegak kembali di muka bumi Allah.

Kita memohon kepada Allah Ta’Ala agar segera mengambalikan kaum muslimin ke jalan yang benar, sadar akan imannya, sadar akan problematika ummat, dan agar dimudahkan bagi mereka menuju kemenangan bagi kaum muslim dan kehinaan bagi musuh-musuh Allah. Serta meninggikan derajat bagi tentara Allah yang telah membela dan memperjuangkan Agama ini, dan semoga JannahNya terpenuhi oleh para mujahid Allah yang telah syahid di jalanNya. Wallohu a’lam bish showab..

Surabaya, 07/12/2017
10.11



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama