Manusia serupa angin

Arah Angin

Aku tak tahu arah angin itu kemana, bahkan daun daun kering sering berjatuhan karena sapuannya..

Semilirnya sejuk entah rupamu seperti apa, apakah putih, biru, hijau, kuning, atau kelabu?

Saat ini yang kurasakan membelai lembut, terkadang menampar serupa  badai,

Begitu manusia di sekelilingku.. Dia terkadang lembut menyapa ... Terkadang menampar bak durjana Hatinya juga tak tentu arah, hari ini baik entah esok atau lusa, begitu Tuhanku yang maha membolak balikkan hati.. Maka teguhkan aku, kamu, kita, mereka atas agamu..

Andai dosa itu berupa dan berbau .. Mungkin warnaku lebih pekat dan berbau busuk.. Begitu Tuhanku memberi makna pada sang Angin andai dia berwarna kita mungkin akan merasakan sesak.. Badan kotor karena warnanya..

Maka jadilah seperti angin yang menyejukkan di segala arah, bukan rupa badai yang memporak porandakan di segala tempat..


Kediri, 14 april 2018

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama