Moral bangsaku redup LGBT merambah!
Oleh: Ainul
”Maka tatkala datang azab Kami,
Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan) dan
Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,
yang diberi tanda oleh Tuhan-Mu dan siksaan itu tidak jauh dari orang-orang
yang dzalim”
Terkikisnya
moral banga !
Mahkamah Konstitusi
menolak mengadili gugatan agar lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT)
bisa dipidana. Aktivis gay menyambut baik.
“Amar putusan mengadili
menolak permohonan pemohon untuk
seluruhnya,” kata ketua MK. Arief Hidayat dipersidangan. Kamis (14/12/2017)
seperti dilaporkan wartawan BBC Indonesia, Tito Sianipar.
“ini contoh baik, satu
lembaga negara di atas semua golongan, tidak berpihak kesiapa-siapa,” kata
aktivis gay, Dede Oetomo, saat dimintai tanggapannya via sambungan telepon. Jumat
(15/12/2017).
Dede adalah pembina
yayasan GAY NUSANTARA, organisasi gay di Indonesia. Menurut dede, Meski MK
menolak mengadili gugatan yang bertujuan mempidanakan kaum gay itu, namun
sebenarnya MK tidaklah berpihak kepada kaum gay.
MK menyerahkan urusan
peraturan Perundang-undangan soal LGBT ke DPR dan Presiden. Orientasi seksual
merupakan ranah privacy aparat penegak hukum tidak perlu mengurusi. Kembali ke
soal penggugat yang di tolak MK, menurut Dede pihak penggugat kurang tepat
dalam bersaksi.
Permohonan gugatan itu
di ajukan oleh gutu besar IPB dkk, Euis Sunarti. Penggugat merupakan guru besar
IPB beserta 11 temannya yang meminya MK meluaskan makna pasal, 284, 285, dan
292. Dalam gugatannya itu Euis dkk berharap LGBT dan homoseks dapat dipidana
dan dipenjara. Terlansir (Detik,news)
Euis dkk menangis setelah
MK menolak gugatannya. Mereka menangis karena memikirkan bagaimana beratnnya
keluarga Indonesia, mendidik, menyelamatkan anak-anaknya/keluarganya untuk
menjadi anak-anak keluarga yang memegang konsep moral yang baik.
Dampak
& Penyebab LGBT !
Selain putusan MK yang
menolak KUHP Perundang-undangan LGBT yaitu dampak negatif bagi penderita LGBT,
selain agama, Hukum LGBT di Indonesia juga banyak mendapatkan kecaman. Bayak yang
menganggap LGBT adalah hal yang tidak pantas dilakukan dan menyimpang dari
kewajaran seorang fitrah laki-laki dan perempuan.
Dampak negatif dari
LGBT adalah soal sosial masyarakat. Tentunya banyak yang mencibir, sindiran,
hingga ancaman dari masyarakat. Rusaknya kehidupan yang dialami oleh penderita
LGBT selain cibiran dan ancaman, tentunya akan berimbas pada hancurnya
kehidupan yang dia jalani mulai dari rusaknya moral, keharmonisan keluarga,
pendidikan dan pekerjaan, bahkan adzab yang diturunkan oleh Allah subhana wa ta’ala.
78% pelaku homo seksual
terjangkit penyakit kelamin menular (Rueda, E. “The Homosexual Network.” Old
Greenwich, Conn., The Devin Adair Company, 1982, p. 53).
Rata-rata usia kaum gay
adalah 42 tahun dan menurun menjadi 39 tahun jika korban AIDS dari golongan gay
dimasukkan ke dalamnya. Sedangkan rata-rata usia lelaki yang menikah dan normal
adalah 75 tahun. Rata-rata usia Kaum lesbian adalah 45 tahun sedangkan
rata-rata wanita yang bersuami dan normal 79 tahun (Fields, DR. E. “Is
Homosexual Activity Normal?” Marietta, GA).
Mekipun penyimpangan
Orientasi seksual LGBT sangat memprihatinkan namun kita umat Allah yang normal alangkah baiknya
untuk tidak terlalu mengecam namun membimbing kembali ke fitrahnya. LBGT bukanlah pilihan
mereka sendiri, tapi karena pilihan yang mendesak, faktor penyebab LGBT antara
lain, Lingkugan keluarga karena
segala hal bermula dari kelurga, jika dia terlahir dari kelurga yang salah maka
akan menimbulkan dampak negatif bagi
tumbuh kembangnya anak salah satunya LGBT. Pergaulan dan Lingkungan sekitar
sangat mempengaruhi. Misal dia berteman atau berada dilingkungan orang LGBT
membuat mereka mudah menerima dan menjadi seorang LGBT. Trauma masa lalu juga
bisa menjadi faktor penyebab LGBT, kekerasan seksual, atau penceraian keluarga
menyebabkan trauma yang mendalam sehingga menjadi penyebab LGBT.
Akankah sejarah kaun luth terulang?
Orang-orang yang beriman dan berakal sehat pastilah akan selalu mengambil pelajaran dari sejarah masa lampau. Baik sejarah kegemilangan maupun sejarah kelam yang pernah dialami umat-umat terdahulu. Karena pada dasarnya sejarah dapat dijadikan sebagai barometer bagi kita untuk menatap masa depan sekaligus sebagai pelajaran berharga untuk tidak melakukan kesalahan yang pernah dilakukan orang-orang terdahulu. Salah satu kejadian mengerikan yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia adalah dihancurkan serta dimusnahkannya kaum Nabi Luth As. Kaum yang dikenal dengan kaum Sodom itu memang memiliki perilaku yang amat hina, yaitu penyuka sesama jenis. Kejadian mengerikan itu digambarkan di dalam Alquran Surat Hud ayat 82:
فَلَمَّا جَآءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَـٰلِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan betubi-tubi.
Azab yang ditimpakan kepada kaum Luth merupakan kejadian luar biasa dalam sejarah umat manusia. Kota Sodom yang dahulu menjadi surganya para penyuka sesama jenis, kini telah tiada untuk selama-lamanya bak ditelan bumi. Tidak ada seorangpun dari penduduknya yang luput dari azab mengerikan itu. Hal ini menegaskan bahwa Allah sama sekali tidak menghendaki penyakit dan pelaku LGBT menyebar luas di muka bumi. Hal itu tentu sangat bertentangan dengan akal sehat dan fitrah manusia. Tidak mengherankan jika Allah memusnahkan kota Sodom beserta penduduknya dalam waktu sekejap.
Akankah sejarah kaun luth terulang?
Orang-orang yang beriman dan berakal sehat pastilah akan selalu mengambil pelajaran dari sejarah masa lampau. Baik sejarah kegemilangan maupun sejarah kelam yang pernah dialami umat-umat terdahulu. Karena pada dasarnya sejarah dapat dijadikan sebagai barometer bagi kita untuk menatap masa depan sekaligus sebagai pelajaran berharga untuk tidak melakukan kesalahan yang pernah dilakukan orang-orang terdahulu. Salah satu kejadian mengerikan yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia adalah dihancurkan serta dimusnahkannya kaum Nabi Luth As. Kaum yang dikenal dengan kaum Sodom itu memang memiliki perilaku yang amat hina, yaitu penyuka sesama jenis. Kejadian mengerikan itu digambarkan di dalam Alquran Surat Hud ayat 82:
فَلَمَّا جَآءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَـٰلِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan betubi-tubi.
Azab yang ditimpakan kepada kaum Luth merupakan kejadian luar biasa dalam sejarah umat manusia. Kota Sodom yang dahulu menjadi surganya para penyuka sesama jenis, kini telah tiada untuk selama-lamanya bak ditelan bumi. Tidak ada seorangpun dari penduduknya yang luput dari azab mengerikan itu. Hal ini menegaskan bahwa Allah sama sekali tidak menghendaki penyakit dan pelaku LGBT menyebar luas di muka bumi. Hal itu tentu sangat bertentangan dengan akal sehat dan fitrah manusia. Tidak mengherankan jika Allah memusnahkan kota Sodom beserta penduduknya dalam waktu sekejap.
Kembali
pada aturan Islam
Pada dasarnya Islam
telah mengatur pergaulan sesama manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang
diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi ini. Adad
dua jenis manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, yaitu laki-laki dan perempuan.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 13 yang artinya : “Wahai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang
paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal”.
Islam mengajarkan kita
untuk mencegah sedini mungkin penyimpangan seksual. Rasulullah pun mempunyai
cara untuk mencegah keluarga dan umatnya berperilaku menyimpang. Sabda Nabi
SAW, "Suruhlah anak-anak kalian mengerjakan shalat saat mereka berusia
tujuh tahun dan pukullah mereka (bila tidak mau mengerjakannya) saat mereka
berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka." (HR Abu
Dawud).
Kasus yang sama juga
bisa terjadi dalam perkawinan inses. Karena itu, Nabi sangat tegas
memerintahkan agar tempat tidur anak-anak dipisahkan, baik mereka sesama jenis
maupun lain jenis. Para orang tua harus benar-benar memperhatikan masalah yang
sangat penting ini.
dengan membiasakan
anak-anak bermain dengan alat ataupun jenis permainan sesuai dengan jenis
kelamin mereka. Rasulullah SAW memerintahkan para orang tua mengajari anak-anak
laki-laki berlatih memanah, berkuda, dan bermain pedang. Sedangkan, anak-anak
perempuan, sebagaimana dilakukan Aisyah RA saat masih kecil, biasa bermain
boneka.
Pada hakikatnya, kaum
LGBT akan tetap memperjuangkan perilaku abnormalnya dalam mempertahankan
eksistensi mereka. Namun, kita sebagai umat yang taat akan syariat agama harus
berusaha mencegah dan mengatasi permasalahan yang terjadi pada saat ini. Supaya
tidak ada lagi korban yang terjerumus ke dalam lubang kemaksiatan dan dapat
kembali bertaubat ke jalan yang benar..
Bagaimana
cara mengatasinya?
Adapun beberapa upaya
pencegahan dalam mengatasi bahaya dan ancaman LGBT di kalangan masyarakat
Indonesia , antara lain:
-Meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta kesadaran akan bahaya Penyakit Menular
Seksual (PMS) yang diakibatkan karena pergaulan bebas.
-Menolak adanya
legalisasi yang mendukung perilaku menyimpang seksual yang dapat merusak moral
generasi muda Indonesia.
-Meminta pemerintah dan
mengajak organisasi masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran paham
LGBT.
-Membuat penyuluhan dan
pengobatan bagi mereka yang sudah terlanjur terjangkit penyakit LGBT agar dapat
kembali normal menjadi manusia dengan fitrah yang sesungguhnya
Tak dipungkiri bahwa
setan menjadi musuh abadi manusia yang akan terus menyesatkan dan menjerumuskan
manusia ke dalam lembah kebinasaan.
Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu
sekali-kali dipalingkan oleh setan; sesungguhnya setan itu adalah musuh yang
nyata bagimu.” (Q.S. Az-Zukhruf: 62)
Cara setan dalam
menyesatkan manusia adalah dengan memoles perbuatan maksiat dan jahat sehingga
tampak indah dalam pandangan manusia. “Iblis berkata: Ya Rabbi, karena Engkau
telah memutuskan bahwa aku sesat, maka pasti aku akan menjadikan mereka
memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan
mereka semuanya.” (Q.S. Al-Hijr: 39)
Bagi penderita LGBT,
kita harus memberi tahu bahwa kasih sayang Allah tidaklah memihak.
Allah akan mengubah kondisi suatu kaum hanya jika mereka berusaha untuk
merubahnya (QS. 13: 11). Berjuang dan mempertahankan hal-hal yang menyucikan
hati dan mengangkat jiwa manusia, bukan hawa nafsu yang menimbulkan dosa, dan
mewujudkannya dalam perbuatan dan membiarkannya bertahan. Kita harus berusaha
untuk menegaskan hal ini, bersama dengan kenyataan bahwa agama kita adalah yang
mengatur hidup kita, dan dari Islamlah kita mendapatkan nilai-nilai tersebut.
( dari berbagai sumber)
Tags
Artikel