Keteguhan iman Ummu Habibah, Suami tempat
bersandar yang Rapuh
Salah satu anak perempuan Abu sufyan bin umaiyah yaitu Ramlah
ia diberi gelar Ummu habibah karena Anak pertama yang ia yang ia lahirkan diberi
nama habibah. Ummu habibah termasuk anak perempuan yang dimanja oleh ayahnya,
karena bergelimangnya harta ayahnya. Ayahnya menguasai perjalanan perdagangan
suku quraisy ke negeri syiria. Ummu habibah termasuk anak perempuan yang baik
dan manis, baik budi pekertinya.
Karena baik budi pekertinya dan manisnya Ummu habibah
membuat Abdullah bin jahsy tertarik padanya. Sehingga datang lah Abdullah bin
jahsy kerumah abu sufyan untuk melamar Ummu Habibah, seketika itu ayah Ummu
Habibah bertanya kepadanya tentang pinangan abu jahsy kepadanya, namun Ummu
habibah terdiam. Karena ia terdiam ayahnyapun mengira bahwasanya ia menerima
Pinangan Abdullah bin jahsy. Ia akhirnya dinikahkan dengan Abdullah bin jahsy,
Ummu Habibah hanya menerima dengan ikhlas.
Dari pernikahan itu mereka hidup rukun. Damai sentosa,
seia-sekata. Ketika dakwah rasulullah sampai ketelinga mereka akhirnya ummu
habibah dan suaminyapun masuk islam walaupun ayahnya belum masuk islam dan
justeru mengganggu keluarga anaknya sendiri karena keislaman mereka. Abu sufyan
berkata kepada ummu habibah “kenapa engkau mengikuti ajaran Muhammad wahai
anakku? Bukan kah Muhammad itu hanya ingin popularitas semata, untuk
meninggikan derajat bani hasyim dan mengalahkan derajat bani umayyah?”
Ummu habibah pun menjawab tuduhan yang dilontarkan
ayahnya kepada Nabi Muhammad saw “wahai ayahku sesungguhnya Muhammad
Rasulullah tidak serendah apa yang ayah sangkakan kepadanya” dengan
marahnya ummu habibah menjawab lagi “wahai ayahku Muhammad Rasulullah
membawa ajaran yang benar dan meninggikan derajat manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya bahwa manusia itu lebih tinggi dan mulia dibandingkan dengan
patung-patung mati yang ayah sembah” lanjutnya ia mengucapkan kepada
dirinya “memang selama ini kita manusia yang bodoh”.
Abu sufyan menimpali kembali anaknya “tidak wahai
anakku, memang Muhammad itu adalah pembohong”. Wahai ayahku janganlah
engkau mempengaruhi diriku, sungguh diriku sudah tetap dalam pendirian, biarlah
kita berpisah wahai ayahku Bagimu agamamu dan bagiku agamaku (Qs.109:6).
Abu sufyan tidak tahan mendengar timpalan anaknya
sehingga ia pulang dengan muka yang sangat marah merah membara. Namun abu
sufyan tidak berputus asa dia mencari cara lain yaitu dengan tidak lagi
memberikannya uang atau materi kepada keluarga anaknya. Karena tekanan yang
ditimpa keluarga ummu habibah dan abdullah bin jahsy makin keras maka mereka
berinisiatif untuk hijrah bergabung dengan para sahabat Muhajirin yang lainnya menuju ke negeri
Habasyah.
Sambutan Raja Negus yaitu raja Habasyah sangat terbuka
kepada para kaum muslim yang hijrah ketempatnya, sehingga kaum muslim bisa
hidup tentram dihabasyah. Setelah beberapa waktu kemudian kaum kafir quraisy
mendengar hijrahnya kaum muslim ke habasyah dan kemudian mereka menyusul kaum
muslim menuju ke habsyah disana mereka merongrong kaum muslimin. Gangguan yang
menimpa kaum muslimin membuat hati Abdullah bin jahsy goyah hingga akhirnya ia
murtad keluar dari ajaran islam.
Ummu habibah berkata kepada suaminya “alangkah dangkalnya Imanmu wahai kanda,
hanya karena godaan sedikit kemiskinan dan kesengsaraan kau tukar Imanmu dengan
harta benda”. Ummu habibah kecewa
atas pendirian suaminya. Alangkah rapuhnya sandaran hati ummu habibah, “tidak
kanda, Jangan coba untuk membawaku menjadi murtad. Hari ini kita berpisah. Bagimu
agamamu bagiku agamaku”.
Karena prihatin atas istrinya, Lantas suaminya bertanya kepadanya
“apakah engkau tak kembali ke mekkah bersama muhajirin yang lain?
“Bagaimana aku bisa kembali sedangkan ayahku
masih dalam keadaan musyrik dan tak perlu kau bertanyan tentang diriku karena
tekadku sudah bulat untuk tetap dalam pendirian dan tidak akan digoyang angin” ucap ummu habibah. Setelah beberapa waktu
kemudian akhirnya para kaum muhajirin kembali ke Mekkah karena boikot yang
dilancarkan untuk Bani Hasyim telah dicabut, hal itu terjadi karena surat
perjanjiannya dimakan rayap. Namun keteguhan iman ummu habibah untuk tidak
kembali ke mekkah sangat kuat walaupun ayahnya mengirim utusan untuk membawanya
kembali.
Mendengar keteguhan hati ummu habibah,, Rasulullah
berkesimpulan bahwa pendirian wanita yang teguh keimanannya harus
dipertahankan, sehingga Rasulullah mengutus sahabatnya untuk menuju ke habasyah
dalam rangka meminang ummu habibah yang kemudian diwakilkan oleh Raja negus
yang pada waktu itu telah masuk islam. Mahar yang diberikan kepada ummu habibah
yaitu 500 dinar.
Ayahnya ummu habibah merasa bangga dengan kemuliaan hati
Rasulullah, pada suatu hari ia berkunjung kerumah ummu habibah, setelah
mengucapkan salam ia berkata “bolehkah aku masuk wahai anakku?
Ummu habibah malah bertanya kembali untuk apa ayah
datang kemari? Ayahnya kemudian menjawab untuk menyatakan kebahagianku
padamu nak, begitu juga rasa salutku terhadap suamimu Muhammad, kemudian
Abu sufyan bertanya kembali boleh aku duduk ? dan langsung menuju
ketempat duduk yang biasa ditempati Rasulullah. Dengan cepat ummu habibah
menarik tempat duduk yang biasa ditempati oleh Rasulullah, ayah tidak pantas
duduk ditempat ini, ini tempat duduk orang yang mulia dan sucis edangkan hati
ayah masih menyimpan dendam kepada Rasulullah.
Kemudian Abu sufyan mundur dari tempat duduk Rasulullah,
tanpa rasa marah ia pun berkata “benar anakku, dia adalah orang yang suci
dan benar”
“lalu kenapa ayah belum beriman kepada
ajaran-ajaranNya? Tanya ummu habibah kepada ayahnya. “tunggulah nak aku sedang
memikirkannya jawab abu sufyan”.
Kekaguman abu sufyan terhadap anaknya ia bawa sampai
kembali kemekkah. Berita masuk islamnya abu sufyan yaitu ketika fathul-makkah.
Wallahua’lam...